Rabu, 26 September 2012

Proses Konstruksi Rumah Sederhana Tipe 22

Tulisan ini akan menjelaskan tentang proses konstruksi yang terjadi di lapangan. Kasus yang dipilih adalah proses konstruksi rumah sederhana tipe 22 di Bogor.
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan tanah adalah pekerjaan paling kasar dibandingkan pekerjaan-pekerjaan yang lain, sehingga dalam pelaksanaannya sangat banyak yang dikerjakan dengan tidak teliti.
Selain itu, pekerjaan tanah adalah pekerjaan yang paling sulit diawasi. Kita tidak tahu bahwa galian dan pondasinya sudah sesuai standar atau tidak, karena posisinya yang berada di dalam tanah. Kebetulan, ketika saya mengunjungi lapangan, tidak ada pelaksanaan galian tanah dan pasangan pondasi. Jadi, saya tidak menemukan bagaimana detail pekerjaan ini di lapangan.
Pekerjaan tanah selain galian dan pasangan pondasi, bisa kita perhatikan dengan seksama pada uraian di bawah ini.
Dalam pekerjaan tanah, hal pertama yang dikerjakan pada proyek ini adalah melakukan cut and fill lahan untuk mendapatkan propose kontur yang diinginkan.

Bronjong
Kedua, pemberian penahan tanah di titik-titik tertentu yang rawan longsor dengan menggunakan bronjong.

Bouwplank Sederhana
Selanjutnya pengukuran lahan yang kemudian diberi bouwplank. Bouwplank pada gambar di atas menggunakan bambu sebagai pembatas tiap kavling rumah.

Calon Galian Pondasi
Sebelum dilakukan penggalian tanah, dibuat terlebih dahulu gambaran denah rumah. Di tiap kavling rumah, dibuat bentuk konfigurasi dinding rumah yang nantinya akan digali menjadi pondasi.
Pekerjaan Dinding



Pondasi, Sloof, dan Tulangan Kolom
Setelah pondasi selesai dibuat, tulangan sloof dan kolom dipasang di atas pondasi tersebut. Kemudian, dipasanglah bekisting pada kedua sisi tulangan sloof dan pengecoran pun bisa dilakukan secara manual dengan menggunakan sendok semen.

Pasang Dinding Geser Sekaligus 'Ngecor' Kolom
Bahan yang dipakai sebagai dinding adalah beton pracetak yang dibuat di lahan itu sendiri oleh kontraktor itu sendiri, sehingga biayanya lebih murah.
Dinding-dinding beton pracetak disusun dengan menggunakan spesi sebagai perekatnya.
Setelah agak tinggi, bekisting dipasang pada tulangan kolom. Itu pun hanya satu sisi di tiap kolom.
Pengecoran pun dilakukan sambil memasang beton pracetak secara manual dengan menggunakan sendok semen. Polanya: pasang dinding beton pracetak, cor kolom, pasang dinding beton pracetak, cor kolom, dan seterusnya.

Pintu dan Jendela di Dinding Geser
Pada ketinggian tertentu, dipasanglah kusen pintu dan jendela pada posisi yang ada pada desain rumah. Kusen-kusen ini pun terbuat dari beton pracetak yang dibuat di lahan itu sendiri oleh kontraktor itu sendiri. Kusen beton pracetak ini memiliki keunggulan, yaitu tidak akan digerogoti oleh rayap.

Dinding Plaster
Dinding dan kolom yang sudah berdiri, diberi plaster pada bagian depannya saja.
Pekerjaan Sopi-sopi (Gable)

Pasang Tali dan Bekisting
Pekerjaan sopi-sopi hampir bersamaan dengan pembuatan balok cincin pada dinding. Tulangan antara balok cincin dengan tulangan sopi-sopi harus tersambung.

Pemasangan Bata dan Pengecoran 'Kolom'
Setelah tulangan sopi-sopi berdiri tegak, pasang tali pada ujung tulangan sopi-sopi hingga terbentuk segitiga yang menjadi panduan untuk membuat sopi-sopi.
Selanjutnya susun beton pracetak untuk menjadi dinding pada sopi-sopi sekaligus mengecor tulangan sopi-sopi yang berada ditengahnya.

Kasih Beton Bertulang Lagi di Atasnya dan Tunggu Sampai Kering
Pekerjaan terakhir dari pembuatan sopi-sopi adalah mengecor tulangan atas pada sopi-sopi sehingga membentuk segitiga yang kaku.
Pekerjaan Atap

Rakit Kuda-Kuda di Bawah
Pekerjaan atap pertama yang dilakukan adalah merakit kuda-kuda di bawah (tidak di atap langsung). Hal ini dilakukan agar pengerjaan merakit lebih mudah.
Bahan yang dipakai untuk atap adalah baja ringan.

Pasang Kuda-Kuda, Ukur Jarak untuk Reng
Kuda-kuda yang telah dirakit, dibawa ke atas dinding rumah secara estafet dengan menggunakan tangga bambu.
Pemasangan kuda-kuda dilakukan pada titik-titik yang sudah diberi penahan kuda-kuda. Pada ujung tengah, tengah, dan tepi kuda-kuda dipasang reng untuk dijadikan patokan. Lalu, diantara mereka dilakukan pengukuran jarak antarreng.

Pasang Reng (Tanpa Gording dan Kasau)
Pemasangan reng dilakukan segera setelah pengukuran jarak selesai. Dengan ini kita tahu bahwa bagian atap rumah tidak menggunakan gording dan kasau.

Pasang Genteng dari Bagian Bawah
Terakhir, pemasangan penutup atap berupa genteng dilakukan secara bertahap dari kanan bawah kuda-kuda.
Pekerjaan Selokan
Pekerjaan selokan cukup mudah. Awali dengan pembuatan lubang aliran selokan pada tanah. Jangan lupa untuk membuat kemiringan yang tepat, agar air bisa mengalir ke tempat yang diinginkan. Dalam kasus ini, air dialirkan ke sungai yang ada di sekitar lahan.

Awalnya Tata Beton Pracetak
Kemudian, tinggal menata beton pracetak (yang seharusnya untuk dinding) di sepanjang lubang aliran selokan tersebut.

Betonnya Disemen (Pinggir dan Bawah)
Terakhir, rekatkan beton pracetak tersebut dengan menggunakan adukan. Maka, jadilah konstruksi bangunan rumah sederhana tipe 22 beserta selokannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar