Tulisan ini akan menjelaskan tentang proses konstruksi yang terjadi
di lapangan. Kasus yang dipilih adalah proses konstruksi rumah sederhana
tipe 22 di Bogor.
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan tanah adalah pekerjaan paling kasar dibandingkan
pekerjaan-pekerjaan yang lain, sehingga dalam pelaksanaannya sangat
banyak yang dikerjakan dengan tidak teliti.
Selain itu, pekerjaan tanah adalah pekerjaan yang paling sulit
diawasi. Kita tidak tahu bahwa galian dan pondasinya sudah sesuai
standar atau tidak, karena posisinya yang berada di dalam tanah.
Kebetulan, ketika saya mengunjungi lapangan, tidak ada pelaksanaan
galian tanah dan pasangan pondasi. Jadi, saya tidak menemukan bagaimana
detail pekerjaan ini di lapangan.
Pekerjaan tanah selain galian dan pasangan pondasi, bisa kita perhatikan dengan seksama pada uraian di bawah ini.
Dalam pekerjaan tanah, hal pertama yang dikerjakan pada proyek ini
adalah melakukan cut and fill lahan untuk mendapatkan propose kontur
yang diinginkan.
Kedua, pemberian penahan tanah di titik-titik tertentu yang rawan longsor dengan menggunakan bronjong.
Selanjutnya pengukuran lahan yang kemudian diberi bouwplank.
Bouwplank pada gambar di atas menggunakan bambu sebagai pembatas tiap
kavling rumah.
Sebelum dilakukan penggalian tanah, dibuat terlebih dahulu gambaran
denah rumah. Di tiap kavling rumah, dibuat bentuk konfigurasi dinding
rumah yang nantinya akan digali menjadi pondasi.
Pekerjaan Dinding
Setelah pondasi selesai dibuat, tulangan sloof dan kolom dipasang di
atas pondasi tersebut. Kemudian, dipasanglah bekisting pada kedua sisi
tulangan sloof dan pengecoran pun bisa dilakukan secara manual dengan
menggunakan sendok semen.
Bahan yang dipakai sebagai dinding adalah beton pracetak yang dibuat
di lahan itu sendiri oleh kontraktor itu sendiri, sehingga biayanya
lebih murah.
Dinding-dinding beton pracetak disusun dengan menggunakan spesi sebagai perekatnya.
Setelah agak tinggi, bekisting dipasang pada tulangan kolom. Itu pun hanya satu sisi di tiap kolom.
Pengecoran pun dilakukan sambil memasang beton pracetak secara manual
dengan menggunakan sendok semen. Polanya: pasang dinding beton
pracetak, cor kolom, pasang dinding beton pracetak, cor kolom, dan
seterusnya.
Pada ketinggian tertentu, dipasanglah kusen pintu dan jendela pada
posisi yang ada pada desain rumah. Kusen-kusen ini pun terbuat dari
beton pracetak yang dibuat di lahan itu sendiri oleh kontraktor itu
sendiri. Kusen beton pracetak ini memiliki keunggulan, yaitu tidak akan
digerogoti oleh rayap.
Dinding dan kolom yang sudah berdiri, diberi plaster pada bagian depannya saja.
Pekerjaan Sopi-sopi (Gable)
Pekerjaan sopi-sopi hampir bersamaan dengan pembuatan balok cincin
pada dinding. Tulangan antara balok cincin dengan tulangan sopi-sopi
harus tersambung.
Setelah tulangan sopi-sopi berdiri tegak, pasang tali pada ujung
tulangan sopi-sopi hingga terbentuk segitiga yang menjadi panduan untuk
membuat sopi-sopi.
Selanjutnya susun beton pracetak untuk menjadi dinding pada sopi-sopi
sekaligus mengecor tulangan sopi-sopi yang berada ditengahnya.
Pekerjaan terakhir dari pembuatan sopi-sopi adalah mengecor tulangan atas pada sopi-sopi sehingga membentuk segitiga yang kaku.
Pekerjaan Atap
Pekerjaan atap pertama yang dilakukan adalah merakit kuda-kuda di
bawah (tidak di atap langsung). Hal ini dilakukan agar pengerjaan
merakit lebih mudah.
Bahan yang dipakai untuk atap adalah baja ringan.
Kuda-kuda yang telah dirakit, dibawa ke atas dinding rumah secara estafet dengan menggunakan tangga bambu.
Pemasangan kuda-kuda dilakukan pada titik-titik yang sudah diberi
penahan kuda-kuda. Pada ujung tengah, tengah, dan tepi kuda-kuda
dipasang reng untuk dijadikan patokan. Lalu, diantara mereka dilakukan
pengukuran jarak antarreng.
Pemasangan reng dilakukan segera setelah pengukuran jarak selesai.
Dengan ini kita tahu bahwa bagian atap rumah tidak menggunakan gording
dan kasau.
Terakhir, pemasangan penutup atap berupa genteng dilakukan secara bertahap dari kanan bawah kuda-kuda.
Pekerjaan Selokan
Pekerjaan selokan cukup mudah. Awali dengan pembuatan lubang aliran
selokan pada tanah. Jangan lupa untuk membuat kemiringan yang tepat,
agar air bisa mengalir ke tempat yang diinginkan. Dalam kasus ini, air
dialirkan ke sungai yang ada di sekitar lahan.
Kemudian, tinggal menata beton pracetak (yang seharusnya untuk dinding) di sepanjang lubang aliran selokan tersebut.
Terakhir, rekatkan beton pracetak tersebut dengan menggunakan adukan.
Maka, jadilah konstruksi bangunan rumah sederhana tipe 22 beserta
selokannya.
—
Tidak ada komentar:
Posting Komentar