Dinding adalah bagian dari element terpenting yang dapat menjadikan tampilan rumah terlihat lebih indah dan menarik. Untuk menciptakan kesan yang indah dan menarik tersebut salah satu cara yang sering ditempuh adalah menggunakan cat warna khusus untuk dinding atau tembok. Hanya saja, cat ini kadangkala memunculkan masalah yang sering membuat kita jengkel yaitu mudah mengelupas.
Ada beberapa sebab yang membuat cat dinding mudah mengelupas. Jika cat dinding itu ada di luar ruang, biasanya karena sering kena sinar matahari yang panas atau curah dari air hujan yang cukup deras. Sedangkan untuk bagian dalam atau interior, permasalahan ini sering terjadi karena terlalu banyak menggunakan dempul untuk menghaluskan dinding atau untuk menutup dinding yang retak, sehingga cat tidak bisa melekat erat. Apalagi jika dempul tersebut punya kualitas yang rendah.
Kondisi dinding yang terlalu lembab juga bisa menyebabkan lapisan cat mudah mengelupas. Hal ini bisa terjadi jika adonan yang digunakan untuk membuat lapisan dinding atau aci dibuat dari adonan semen dan pasir yang tidak sesuai dengan perbandingan dan komposisinya. Sehingga air mudah meresap ke dalam pori-pori dinding.
Sebab yang lain adalah karena cat lama pada dinding tidak dibersihkan atau dikerok lebih dulu. Hal ini mengakibatkan cat yang baru tidak menempel langsung pada dinding namun menempel pada cat lama. Karena itu daya rekatnya menjadi tidak kuat, membuat proses pengelupasan lebih mudah terjadi.
Daya rekat pada cat juga bisa tidak kuat atau berkurang karena ketika diberi cat, dinding tersebut dalam kondisi yang kotor, berdebu atau berminyak. Apalagi jika dinding tersebut masih dalam kondisi yang basah, akan menyebabkan jamur lebih mudah tumbuh. Maka lapisan cat tidak bisa menempel pada dinding secara langsung.
Adapun tips dan cara mengatasi cat dinding yang mudah mengelupas , merupakan pekerjaan yang sangat mudah dilakukan. Kita tinggal menghindari hal-hal yang bisa menyebabkan cat mudah terlepas dari dinding seperti yang telah diuraikan di atas. Untuk dinding yang berada di bagian luar, bisa memilih cat khusus yang punya daya tahan lebih kuat terhadap sinar matahari dan air hujan.
Kemudian untuk dinding yang ada di bagian dalam, untuk menghaluskan dinding atau menutup bagian yang retak gunakan dempul yang kualitasnya lebih bagus. Salah satu ciri utamanya adalah dempul tersebut punya kandungan lilin atau minyak yang lebih sedikit. Karena lilin dan minyak bisa menyebabkan cat tidak bisa menempel dengan erat pada dinding.
Jika cat tersebut merupakan cat baru untuk mengganti cat yang lama, sebelum dipakai cat lama harus dihilangkan hingga bersih dan tidak meninggalkan sisa sedikitpun. Agar dinding tersebut bisa halus, sebaiknya penutup dempul tidak digunakan lagi. Lebih baik menggunakan ampelas yang digosok-gosokan hingga dinding menjadi halus kembali. Penggunaan ampelas ini juga bisa mengakibatkan pori-pori pada dinding menjadi terbuka, sehingga cat yang baru bisa lebih mudah melekat.
Kondisi dinding yang terlalu lembab juga bisa menyebabkan lapisan cat mudah mengelupas. Hal ini bisa terjadi jika adonan yang digunakan untuk membuat lapisan dinding atau aci dibuat dari adonan semen dan pasir yang tidak sesuai dengan perbandingan dan komposisinya. Sehingga air mudah meresap ke dalam pori-pori dinding.
Sebab yang lain adalah karena cat lama pada dinding tidak dibersihkan atau dikerok lebih dulu. Hal ini mengakibatkan cat yang baru tidak menempel langsung pada dinding namun menempel pada cat lama. Karena itu daya rekatnya menjadi tidak kuat, membuat proses pengelupasan lebih mudah terjadi.
Daya rekat pada cat juga bisa tidak kuat atau berkurang karena ketika diberi cat, dinding tersebut dalam kondisi yang kotor, berdebu atau berminyak. Apalagi jika dinding tersebut masih dalam kondisi yang basah, akan menyebabkan jamur lebih mudah tumbuh. Maka lapisan cat tidak bisa menempel pada dinding secara langsung.
Adapun tips dan cara mengatasi cat dinding yang mudah mengelupas , merupakan pekerjaan yang sangat mudah dilakukan. Kita tinggal menghindari hal-hal yang bisa menyebabkan cat mudah terlepas dari dinding seperti yang telah diuraikan di atas. Untuk dinding yang berada di bagian luar, bisa memilih cat khusus yang punya daya tahan lebih kuat terhadap sinar matahari dan air hujan.
Kemudian untuk dinding yang ada di bagian dalam, untuk menghaluskan dinding atau menutup bagian yang retak gunakan dempul yang kualitasnya lebih bagus. Salah satu ciri utamanya adalah dempul tersebut punya kandungan lilin atau minyak yang lebih sedikit. Karena lilin dan minyak bisa menyebabkan cat tidak bisa menempel dengan erat pada dinding.
Jika cat tersebut merupakan cat baru untuk mengganti cat yang lama, sebelum dipakai cat lama harus dihilangkan hingga bersih dan tidak meninggalkan sisa sedikitpun. Agar dinding tersebut bisa halus, sebaiknya penutup dempul tidak digunakan lagi. Lebih baik menggunakan ampelas yang digosok-gosokan hingga dinding menjadi halus kembali. Penggunaan ampelas ini juga bisa mengakibatkan pori-pori pada dinding menjadi terbuka, sehingga cat yang baru bisa lebih mudah melekat.
Selain itu, cat yang baru tersebut sebaiknya juga menggunakan jenis yang sama dengan cat lama. Karena masing-masing jenis cat punya kandungan dan komposisi yang berbeda-beda. Perbedaan ini juga bisa menyebabkan antara cat yang lama dan cat yang baru tidak bisa menyatu, sehingga mudah mengalami pengelupasan.
Namun jika kita baru pertama kali menggunakan cat, tunggulah dinding hingga dalam kondisi yang benar-benar kering. Dan yang tidak boleh dilupakan, adonan semen dan pasir yang dipakai untuk membuat lapisan penutup harus menggunakan komposisi dan perbandingan yang tepat serta diaduk secara merata dengan air yang cukup. Dengan cara seperti ini maka air tidak mudah masuk ke dalam dinding yang bisa menyebabkan kondisi dinding mudah lembab dan ditumbuhi oleh jamur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar