
1. TIDAK PUNYA KRITERIA : Hal ini merupakan hal utama yang harus kita pikirkan sebelum membeli rumah. Ada kalanya kita hanya berpikiran ASAL PUNYA RUMAH. Harusnya anda sudah punya kriteria rumah yang seperti apa yang anda inginkan, berapa budgetnya, dimana kira-kira lokasi yang sesuai.
2. TERGESA-GESA : Sebaiknya membeli rumah tidak menggunakan target waktu. Misal, 3 Minggu harus dapat rumah!!!!!. Hati-hati dengan target tersebut. Jika terlalu tergesa-gesa, anda tidak punya waktu untuk memikirkan hal-hal diluar sesuatu yang tampak. Artinya penjual, sudah tentu tidak akan menceritakan kelemahan ‘barang jualannya’. Misal, lokasinya tidak aman, langganan banjir, dan lain-lain. Nah, itu tugas anda sendiri untuk mengetahuinya. Jadi bijaklah dalam menggunakan waktu ketika hunting rumah.

3. PILIHAN SEDIKIT : Tentunya jika anda tergesa-gesa, maka pilihannya semakin sedikit dan semakin sempit pula pilihan kita. Rajin-rajinlah untuk mengumpulkan pilihan yang sesuai dengan kriteria yang anda cari. Kemudian buatlah rangking dari property yang paling masuk criteria anda.
4. PUTUS ASA : Ada kalanya, karena merasa tidak ‘nemu-nemu’ rumah yang diinginkan akhirnya kita terjebak pada situasi ‘keputusasaan’ sehingga membeli rumah yang tidak begitu “SREG” dihati, entah itu harganya kemahalan, lokasinya jauh atau hal-hal yang tidak terduga lainnya. Cobalah untuk rajin survey property, kemudian membuat tabel yang berisi daftar situasi dan kondisi property yang baru saja anda survey.
5. TERLALU MUDAH PERCAYA : Banyak orang yang gampang sekali tergiur oleh kata “MURAH”. Siapapun pasti menyukai kata ini. Tapi perlu diingat bahwa jika properti itu murah, maka pasti ada hal yang membuatnya murah. Misalnya murah karena memang lokasingnya jauh dari “peradaban” alias terpencil atau murah karena spesifikasinya yang memang KW II kebawah. Telitilah sebelum membeli.
6. TIDAK BERHITUNG : Dimanapun, property didalam kota tentunya lebih mahal daripada dipinggiran kota. Ada beberapa dari kita yang membeli rumah hanya berdasarkan harganya saja. Tapi cobalah untuk berhitung seperti ini. Berapakah jarak rumah yang akan anda beli dengan lokasi kerja anda, pasangan anda, tempat sekolah anak-anak. Semakin jauh jaraknya dari tempat aktivitas keluarga sehari-hari, tentu merepotkan dan kalau dihitung malah menjadi beban keuangan anda sendiri untuk biaya mobilitas. Jika memang ada property yang dijual dilokasi yang jaraknya relatif dekat dengan kegiatan keluarga, meskipun hargnya lebih mahal, tentunya patut dipertimbangkan dengan menghitung perbandingan jika memiliki property dipinggiran kota.
7. TIDAK SESUAI KEMAMPUAN KEUANGAN : Bahasa kerennya ‘tidak rasional’. Artinya kita menjadi emosional ketika melihat rumah yang sangat bagus dan sesuai dengan criteria kita, tapi mahal. Kita jadi tidak berpikir rasional bahwa harganya yang mahal akan membelenggu kita dikemudian hari jika nekat membelinya. Akhirnya hutang kanan kiri. Perlu diingat apapun bentuk rumah itu, pasti perlu perawatan, dan perwatan tentunya butuh biaya. Anda pasti akan kelimpungan menngalokasikan pendapatan untuk perawatan sekaligus untuk menutup hutang. Pertimbangkan masak-masak jika mengambil rumah yang harganya jauuuuh dari kemampuan kita.
8. MENGABAIKAN KELEMAHAN KECIL : Jika anda tidak rasional dalam memilih rumah dan terlalu emosional dalam membeli rumah, dipastikan anda akan mengabaikan kelemahan-kelemahan kecil yang ada pada property yang anda beli, karena anda tentunya tidak akan memperhatikan dengan seksama detail-detailnya. Siapa tahu justru kelemahan-kelemahan kecil, seperti got tersumbat, talang bocor, akan merepotkan anda sediri.
9. TIDAK MINTA PENDAPAT : ini masih akibat dari ketidakrasionalan dalam membeli rumah. Anda pasti tidak akan minta pendapat orang lain, karena anda terbelenggu oleh imajinasi anda sendiri. Sebaiknya minta orang lain. Jika punya teman atau kerabat yang pernah beli property, syukur-syukur bekerja dibidang property, dapat diajak diskusi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar