Kadang dalam jual beli ada kalanya kita
kecewa karena barang yang kita beli tidak seperti harapan kita. Karena
saat membeli dan saat digunakan begitu lain ‘rasanya’. Istilah umumnya
SALAH BELI. Membeli rumah bagi sebagian masyarakat merupakan ‘momen
penting’ karena pada saat itulah kemampuan finansial dan keputusan yang
tepat harus dikombinasikan untuk membeli ‘barang paling mahal’ sehingga
tidak mengecewakan ketika digunakan.
Istilah
salah beli sering digunakan ketika kita kecewa membeli sesuatu entah
barang murah atau barang mahal, yang pasti kita merasa sayang dengan
uang yang kita keluarkan untuk barang tersebut. Syukur-syukur jika masih
bisa dikembalikan. Tapi jika tidak bisa apa jadinya. Seperti membeli
rumah, jika kita kecewa, tidak mungkin rumah itu kita kembalikan bukan.
Oleh karena itu untuk menghindari kesalahan saat beli rumah, baik itu
rumah baru atau rumah seken, ada baiknya untuk menghindari beberapa
kesalahan saat beli rumah.
1. TIDAK PUNYA KRITERIA : Hal
ini merupakan hal utama yang harus kita pikirkan sebelum membeli rumah.
Ada kalanya kita hanya berpikiran ASAL PUNYA RUMAH. Harusnya anda sudah
punya kriteria rumah yang seperti apa yang anda inginkan, berapa
budgetnya, dimana kira-kira lokasi yang sesuai.
2. TERGESA-GESA : Sebaiknya
membeli rumah tidak menggunakan target waktu. Misal, 3 Minggu harus
dapat rumah!!!!!. Hati-hati dengan target tersebut. Jika terlalu
tergesa-gesa, anda tidak punya waktu untuk memikirkan hal-hal diluar
sesuatu yang tampak. Artinya penjual, sudah tentu tidak akan
menceritakan kelemahan ‘barang jualannya’. Misal, lokasinya tidak aman,
langganan banjir, dan lain-lain. Nah, itu tugas anda sendiri untuk
mengetahuinya. Jadi bijaklah dalam menggunakan waktu ketika hunting
rumah.
3. PILIHAN SEDIKIT : Tentunya
jika anda tergesa-gesa, maka pilihannya semakin sedikit dan semakin
sempit pula pilihan kita. Rajin-rajinlah untuk mengumpulkan pilihan yang
sesuai dengan kriteria yang anda cari. Kemudian buatlah rangking dari
property yang paling masuk criteria anda.
4. PUTUS ASA :
Ada kalanya, karena merasa tidak ‘nemu-nemu’ rumah yang diinginkan
akhirnya kita terjebak pada situasi ‘keputusasaan’ sehingga membeli
rumah yang tidak begitu “SREG” dihati, entah itu harganya kemahalan,
lokasinya jauh atau hal-hal yang tidak terduga lainnya. Cobalah untuk
rajin survey property, kemudian membuat tabel yang berisi daftar situasi
dan kondisi property yang baru saja anda survey.
5. TERLALU MUDAH PERCAYA :
Banyak orang yang gampang sekali tergiur oleh kata “MURAH”. Siapapun
pasti menyukai kata ini. Tapi perlu diingat bahwa jika properti itu
murah, maka pasti ada hal yang membuatnya murah. Misalnya murah karena
memang lokasingnya jauh dari “peradaban” alias terpencil atau murah
karena spesifikasinya yang memang KW II kebawah. Telitilah sebelum
membeli.
6. TIDAK BERHITUNG : Dimanapun,
property didalam kota tentunya lebih mahal daripada dipinggiran kota.
Ada beberapa dari kita yang membeli rumah hanya berdasarkan harganya
saja. Tapi cobalah untuk berhitung seperti ini. Berapakah jarak rumah
yang akan anda beli dengan lokasi kerja anda, pasangan anda, tempat
sekolah anak-anak. Semakin jauh jaraknya dari tempat aktivitas keluarga
sehari-hari, tentu merepotkan dan kalau dihitung malah menjadi beban
keuangan anda sendiri untuk biaya mobilitas. Jika memang ada property
yang dijual dilokasi yang jaraknya relatif dekat dengan kegiatan
keluarga, meskipun hargnya lebih mahal, tentunya patut dipertimbangkan
dengan menghitung perbandingan jika memiliki property dipinggiran kota.
7. TIDAK SESUAI KEMAMPUAN KEUANGAN :
Bahasa kerennya ‘tidak rasional’. Artinya kita menjadi emosional ketika
melihat rumah yang sangat bagus dan sesuai dengan criteria kita, tapi
mahal. Kita jadi tidak berpikir rasional bahwa harganya yang mahal akan
membelenggu kita dikemudian hari jika nekat membelinya. Akhirnya hutang
kanan kiri. Perlu diingat apapun bentuk rumah itu, pasti perlu
perawatan, dan perwatan tentunya butuh biaya. Anda pasti akan
kelimpungan menngalokasikan pendapatan untuk perawatan sekaligus untuk
menutup hutang. Pertimbangkan masak-masak jika mengambil rumah yang
harganya jauuuuh dari kemampuan kita.
8. MENGABAIKAN KELEMAHAN KECIL :
Jika anda tidak rasional dalam memilih rumah dan terlalu emosional
dalam membeli rumah, dipastikan anda akan mengabaikan
kelemahan-kelemahan kecil yang ada pada property yang anda beli, karena
anda tentunya tidak akan memperhatikan dengan seksama detail-detailnya.
Siapa tahu justru kelemahan-kelemahan kecil, seperti got tersumbat,
talang bocor, akan merepotkan anda sediri.
9. TIDAK MINTA PENDAPAT :
ini masih akibat dari ketidakrasionalan dalam membeli rumah. Anda pasti
tidak akan minta pendapat orang lain, karena anda terbelenggu oleh
imajinasi anda sendiri. Sebaiknya minta orang lain. Jika punya teman
atau kerabat yang pernah beli property, syukur-syukur bekerja dibidang
property, dapat diajak diskusi.
10. TERLALU CEPAT MENAWAR :
Pada saat survey dan kebetulan bertemu dengan pemiliknya, apalagi anda
belum banyak tahu ‘jeroan’ property tersebut, jangan langsung menawar,
karena pemilik akan berasumsi anda adalah pembeli potensial. Tanyakan
saja harganya tanpa menawar. Baru ketika anda mengetahui seluk beluk
property tersebut, bolehlah melakukan penawaran sesuai dengan rencana
anda. Selamat berberu property.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar