Mungkin ada beberapa dari para pembaca sekalian
yang ingin mengganti lantai kamar mandi dengan berbagai macam alasan.
Bisa jadi salah satunya adalah bosan dengan motifnya, lantai sudah
terlalu kotor dan susah dibersihkan, lantainya menjadi licin dan
berlumut atau mungkin karena nat keramiknya yang sudah mulai lepas atau
hitam karena termakan usia. Apapun alasannya kami bantu hadirkan disini
artikel “Cara mengganti keramik lantai kamar mandi” sebagai tambahan pengetahuan mengenai langkah kerjanya nanti.
Bila Anda berpikir untuk mengganti hanya
lantainya saja dan membiarkan keramik dinding kamar mandi Anda seperti
sediakala, maka ada beberapa rambu yang harus Anda perhatikan sebelum
memulai proyek ini.
Yang utama yaitu, agak sulit mencari lantai yang warna dan motifnya bisa sesuai dengan keramik dinding yang lama.
Karena bisa jadi keramik dinding Anda sudah 3-5 tahun lamanya dan sudah
tidak diproduksi lagi. Bila ada keramik dinding yang pecah ketika
membongkar keramik lantainya maka akan sulit mencari gantinya. Kalaupun
ada, maka warna dan tampilannya bisa jadi sedikit berbeda antara yang lama dan baru.
Yang kedua adalah ukuran dari keramik itu sendiri, usahakan
mencari keramik lantai keluaran pabrik yang sama dengan keramik dindingnya (satu merek).
Karena masing-masing pabrik memiliki spesifikasi ukuran keramiknya
masing-masing, seperti yang sudah kami jelaskan pada artikel kami
sebelumnya
disini.
Belum lagi teknik pemasangan oleh tukang yang sebelumnya, karena jarak
nat antar keramik akan berpengaruh pada pertemuan antara nat dinding dan
lantainya nanti. Mungkin Anda berpikir perbedaan jarak 1-2 mm tidak ada
artinya, tetapi bila dijumlahkan sepanjang dinding maka hasilnya akan
berpengaruh pada penampilan akhir keramik lantai dan dindingnya apabila
akan dipasang sejajar.
Setelah Anda mengetahui rambu-rambu dan konsekuensinya, mari kita lanjutkan pada bagian teknisnya…
Langkah pertama
|
Melepas tangki air kloset |
|
Melepas kloset |
Bersihkan kamar mandi dari peralatan mandi
(persiapkan area kerja). Termasuk melepaskan kloset, dengan cara melepas
saluran air ke tangki kemudian lepaskan tangki air dari kloset dan
terakhir kloset itu sendiri.
|
Menutup lubang kloset dengan koran dan kantong plastik |
|
Tampilan lantai sebelum dibongkar |
Jangan lupa menutup lubang kloset dengan koran
yang dibungkus plastik agar puing-puing tidak masuk kesana dan nantinya
menyumbat kloset. Sumbat juga berguna agar bau dari saluran septic tank tidak masuk kedalam rumah.
Langkah kedua
|
Mulai membongkar keramik lama |
Membongkar lantai kamar mandi dimulai dari lubang kloset. Menggunakan
pahat kecil, satu demi satu dan secara hati-hati, agar keramik dinding
tidak ada yang pecah atau terluka terkena pecahan keramik lantai.
|
Satu demi satu keramik di bongkar |
|
Bersihkan pula sisa-sisa nat di dinding bagian bawah |
Nat keramik yang lama pun harus dibersihkan agar memudahkan pemasangan keramik lantai yang baru.
Langkah ketiga
|
Membongkar adukan semen yang lama |
|
Sebagian semen yang sudah dibuang |
Membuang lapisan semen dan pasir keramik yang
lama harus dilakukan, agar tinggi keramik yang baru bisa sama dengan
yang sebelumnya sehingga tidak merubah ketinggian dari pintu kamar
mandinya. Ini pun dilakukan apabila ingin menyesuaikan kembali
kemiringan dari lantai kamar mandi tersebut.
Langkah keempat
|
Pengaturan ulang posisi pembuangan air |
Mempersiapkan lubang pembuangan dan kloset bila ingin disesuaikan kembali.
Langkah kelima
|
Benang acuan 1 |
|
Benang acuan 2 |
Menarik benang acuan sesuai dengan as/titik acuan
keramik dinding yang lama. Dan disesuaikan kemiringan dan arahnya, agar
air mengalir dengan lancar ke arah lubang pembuangan. Caranya, dengan
menentukan titik nol yang sama pada posisi pintu kamar mandi dan saluran
pembuangan air.
Kemudian perhitungkan posisi ketinggian bagian
bawah pintu kamar mandi dan sisi keramik dinding yang terendah di tempat
lubang pembuangan air. Lalu tentukan jarak dari titik nol ke keramik
lantai pada posisi pintu, misalkan 1,5 cm dan jarak dari titik nol di
posisi saluran pembuangan adalah 3,5 cm, jadi terdapat perbedaan
ketinggian keramik sebanyak 2 cm.
Pada waktu menentukan perbedaan ketinggian tersebut, perhatikan luas
kamar mandi (jarak dari pintu ke lubang pembuangan), dan jenis kamar
mandi (kamar mandi basah atau kering). Serta pada prakteknya diharapkan
jangan terlalu banyak selisihnya karena akan terasa agak aneh ketika
Anda menggunakan kamar mandi tersebut (terlalu miring).
|
Mengecek kemiringan benang dengan keramik |
Setelah dipasang, benang juga harus dicek kembali
dengan cara menempelkan selembar keramik seperti pada gambar di atas
dan dilihat apakah ada perbedaan jarak benang dan keramik. Bila benang
sudah tidak sejajar dengan keramik berarti sudah ada kemiringannya.
Langkah keenam
|
Memberi adukan semen |
|
Meratakan adukan semen |
|
Merapikan bagian sisi keramik |
|
Adukan siap dipasang keramik |
Mulai memasang keramik, usahakan dimulai dari
arah terjauh dari pintu lalu seterusnya menuju ke arah pintu (tergantung
kondisi di lapangan). Beri adukan semen, lalu ratakan dan bersihkan
bagian sisi keramik yang sudah terpasang.
|
Meratakan ketinggian keramik dengan diketuk-ketuk menggunakan gagang palu |
|
Melepaskan keramik kembali |
|
Menambahkan adukan semen di tempat yang kurang terisi |
|
Meratakan kembali adukan semen |
Jangan lupa setelah dipasang di atas adukan
semen, keramik harus diangkat kembali. Hal ini harus dilakukan untuk
mengecek apakah ada bagian yang masih kosong dibawah keramik. Bila ada, maka tambahkan lagi adukan semen di tempat tersebut dan ratakan kembali.
|
Menaburkan semen kering di atas adukan |
|
Memasang keramik kembali |
Taburkan semen kering ke atas adukan, fungsinya
agar adukan semen cepat mengering/mengeras dan posisi keramik tidak
berubah-rubah kembali. Kemudian pasang kembali keramik dan ketuk-ketuk
keramik agar padat bagian bawahnya dan sesuai ketinggian dan
kemiringannya.
Langkah ketujuh
|
Memeriksa kemiringan permukaan keramik dengan waterpass |
|
Posisi waterpass |
|
Keadaan waterpass yang benar |
Setiap selesai memasang keramik, cek kembali ketinggian permukaannya dan kemiringannya dengan menggunakan waterpass.
|
Jarak nat 1-2mm |
|
Meraba dengan tangan, memeriksa apakah permukaan keramik sama rata. |
|
Posisi benang dan kramik |
|
Posisi benang di sudut keramik |
Cek juga jarak nat-nya dan perbedaan ketinggian
antar keramik dengan jari tangan. Pastikan juga sisi-sisi keramiknya
sudah sejajar dengan mengecek posisi benang dan keramik yang terpasang.
Langkah kedelapan
|
Mengukur keramik potongan |
|
Menggambar pola untuk potongan keramik |
Untuk bagian keramik lantai yang mesti dipotong,
maka diukur terlebih dahulu. Apalagi bila ternyata tembok lamanya tidak
siku, sehingga ada kemiringan beberapa sentimeter atau milimeter.
Langkah kesembilan
|
Memotong keramik |
|
Hasil potongan keramik yang masih kasar |
|
Potongan keramik yang sudah diperhalus |
Potong keramik lantai sesuai dengan ukuran yang
diperlukan menggunakan gurinda tangan atau lebih baik lagi dengan alat
potong keramik dan sedikit air agar tidak terlalu berdebu. Usahakan pada
saat memotong, tangan tidak bergetar/goyang sehingga sisi
keramik tidak gumpil dan potongannya rapi. Setelah dipotong, ratakan
kembali hasil potongan dengan menggunakan gurinda tangan tersebut dan
amplas sedikit agar hasil potongannya tidak terlalu tajam dan melukai
tangan.
Langkah kesepuluh
|
Keramik telah terpasang dan siap diberi nat |
Tunggulah sampai lapisan semen dibawah keramik
bener-benar kering dan mengeras, sehingga tidak berubah lagi posisinya.
Sementara, jangan menginjak bagian ujung-ujungnya. Bila harus, injaklah pada bagian tengah keramik atau menggunakan papan/kayu sebagai pijakan.
Setelah lantai terpasang semua maka bisa langsung diberikan nat yang
warnanya sesuai dengan warna keramiknya. Bila tidak ada yang sesuai maka
Anda bisa mencampur antara beberapa warna dan semen putih juga.
Jangan lupa membersihkan jarak antara keramik
dengan paku atau kayu sebelum mulai mengaplikasikan nat, agar hasilnya
maksimal. Jika ada gumpalan semen yang mengganjal di tempat tersebut,
nat yang diaplikasikan akan terlalu tipis, sehingga dalam beberapa waktu
nat akan gampang terkikis dan warna semen aslinya akan muncul.
Pada waktu memberikan nat, jangan dibiarkan
sampai mengering di atas keramik. Ketika masih agak basah harus segera
dilap/dibersihkan supaya tidak melekat di atas keramik dan menjadikan
keramiknya terlihat jelek dan bernoda.
Demikianlah, dengan sepuluh langkah di atas,
semoga renovasi Anda bisa memuaskan dan kamar mandi Anda terlihat baru
kembali. Salam sukses selalu dari kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar