Rabu, 24 Oktober 2012

Cara mengganti keramik lantai kamar mandi

Mungkin ada beberapa dari para pembaca sekalian yang ingin mengganti lantai kamar mandi dengan berbagai macam alasan.  Bisa jadi salah satunya adalah bosan dengan motifnya, lantai sudah terlalu kotor dan susah dibersihkan, lantainya menjadi licin dan berlumut atau mungkin karena nat keramiknya yang sudah mulai lepas atau hitam karena termakan usia. Apapun alasannya kami bantu hadirkan disini artikel Cara mengganti keramik lantai kamar mandi” sebagai tambahan pengetahuan mengenai langkah kerjanya nanti.
Bila Anda berpikir untuk mengganti hanya lantainya saja dan membiarkan keramik dinding kamar mandi Anda seperti sediakala, maka ada beberapa rambu yang harus Anda perhatikan sebelum memulai proyek ini. 
Yang utama yaitu, agak sulit mencari lantai yang warna dan motifnya bisa sesuai dengan keramik dinding yang lama. Karena bisa jadi keramik dinding Anda sudah 3-5 tahun lamanya dan sudah tidak diproduksi lagi. Bila ada keramik dinding yang pecah ketika membongkar keramik lantainya maka akan sulit mencari gantinya. Kalaupun ada, maka warna dan tampilannya bisa jadi sedikit berbeda antara yang lama dan baru.
Yang kedua adalah ukuran dari keramik itu sendiri, usahakan mencari keramik lantai keluaran pabrik yang sama dengan keramik dindingnya (satu merek). Karena masing-masing pabrik memiliki spesifikasi ukuran keramiknya masing-masing, seperti yang sudah kami jelaskan pada artikel kami sebelumnya disini.  Belum lagi teknik pemasangan oleh tukang yang sebelumnya, karena jarak nat antar keramik akan berpengaruh pada pertemuan antara nat dinding dan lantainya nanti. Mungkin Anda berpikir perbedaan jarak 1-2 mm tidak ada artinya, tetapi bila dijumlahkan sepanjang dinding maka hasilnya akan berpengaruh pada penampilan akhir keramik lantai dan dindingnya apabila akan dipasang sejajar.
Setelah Anda mengetahui rambu-rambu dan konsekuensinya, mari kita lanjutkan pada bagian teknisnya…
Langkah pertama
Melepas tangki air kloset
Melepas kloset
Bersihkan kamar mandi dari peralatan mandi (persiapkan area kerja). Termasuk melepaskan kloset, dengan cara melepas saluran air ke tangki kemudian lepaskan tangki air dari kloset dan terakhir kloset itu sendiri. 
Menutup lubang kloset dengan koran dan kantong plastik
Tampilan lantai sebelum dibongkar
Jangan lupa menutup lubang kloset dengan koran yang dibungkus plastik agar puing-puing tidak masuk kesana dan nantinya menyumbat kloset. Sumbat juga berguna agar bau dari saluran septic tank tidak masuk kedalam rumah.
Langkah kedua
Mulai membongkar keramik lama
Membongkar lantai kamar mandi dimulai dari lubang kloset. Menggunakan pahat kecil, satu demi satu dan secara hati-hati, agar keramik dinding tidak ada yang pecah atau terluka terkena pecahan keramik lantai.
Satu demi satu keramik di bongkar
Bersihkan pula sisa-sisa nat di dinding bagian bawah
Nat keramik yang lama pun harus dibersihkan agar memudahkan pemasangan keramik lantai yang baru.
Langkah ketiga
Membongkar adukan semen yang lama
Sebagian semen yang sudah dibuang
Membuang lapisan semen dan pasir keramik yang lama harus dilakukan, agar tinggi keramik yang baru bisa sama dengan yang sebelumnya sehingga tidak merubah ketinggian dari pintu kamar mandinya. Ini pun dilakukan apabila ingin menyesuaikan kembali kemiringan dari lantai kamar mandi tersebut.
Langkah keempat
Pengaturan ulang posisi pembuangan air
Mempersiapkan lubang pembuangan dan kloset bila ingin disesuaikan kembali.
Langkah kelima
Benang acuan 1
Benang acuan 2
Menarik benang acuan sesuai dengan as/titik acuan keramik dinding yang lama. Dan disesuaikan kemiringan dan arahnya, agar air mengalir dengan lancar ke arah lubang pembuangan. Caranya, dengan menentukan titik nol yang sama pada posisi pintu kamar mandi dan saluran pembuangan air. 
Kemudian perhitungkan posisi ketinggian bagian bawah pintu kamar mandi dan sisi keramik dinding yang terendah di tempat lubang pembuangan air. Lalu tentukan jarak dari titik nol ke keramik lantai pada posisi pintu, misalkan 1,5 cm dan jarak dari titik nol di posisi saluran pembuangan adalah 3,5 cm, jadi terdapat perbedaan ketinggian keramik sebanyak 2 cm. Pada waktu menentukan perbedaan ketinggian tersebut, perhatikan luas kamar mandi (jarak dari pintu ke lubang pembuangan), dan jenis kamar mandi (kamar mandi basah atau kering). Serta pada prakteknya diharapkan jangan terlalu banyak selisihnya karena akan terasa agak aneh ketika Anda menggunakan kamar mandi tersebut (terlalu miring).
Mengecek kemiringan benang dengan keramik
Setelah dipasang, benang juga harus dicek kembali dengan cara menempelkan selembar keramik seperti pada gambar di atas dan dilihat apakah ada perbedaan jarak benang dan keramik. Bila benang sudah tidak sejajar dengan keramik berarti sudah ada kemiringannya.
Langkah keenam
Memberi adukan semen
Meratakan adukan semen
Merapikan bagian sisi keramik
Adukan siap dipasang keramik
Mulai memasang keramik, usahakan dimulai dari arah terjauh dari pintu lalu seterusnya menuju ke arah pintu (tergantung kondisi di lapangan). Beri adukan semen, lalu ratakan dan bersihkan bagian sisi keramik yang sudah terpasang.
Meratakan ketinggian keramik dengan diketuk-ketuk menggunakan gagang palu
Melepaskan keramik kembali
Menambahkan adukan semen di tempat yang kurang terisi
Meratakan kembali adukan semen
Jangan lupa setelah dipasang di atas adukan semen, keramik harus diangkat kembali. Hal ini harus dilakukan untuk mengecek apakah ada bagian yang masih kosong dibawah keramik. Bila ada, maka tambahkan lagi adukan semen di tempat tersebut dan ratakan kembali.  
Menaburkan semen kering di atas adukan
Memasang keramik kembali
Taburkan semen kering ke atas adukan, fungsinya agar adukan semen cepat mengering/mengeras dan posisi keramik tidak berubah-rubah kembali. Kemudian pasang kembali keramik dan ketuk-ketuk keramik agar padat bagian bawahnya dan sesuai ketinggian dan kemiringannya.
Langkah ketujuh
Memeriksa kemiringan permukaan keramik dengan waterpass
Posisi waterpass
Keadaan waterpass yang benar
Setiap selesai memasang keramik, cek kembali ketinggian permukaannya dan kemiringannya dengan menggunakan waterpass.
Jarak nat 1-2mm
Meraba dengan tangan, memeriksa apakah permukaan keramik sama rata.
Posisi benang dan kramik
Posisi benang di sudut keramik
Cek juga jarak nat-nya dan perbedaan ketinggian antar keramik dengan jari tangan. Pastikan juga sisi-sisi keramiknya sudah sejajar dengan mengecek posisi benang dan keramik yang terpasang.
Langkah kedelapan
Mengukur keramik potongan
Menggambar pola untuk potongan keramik
Untuk bagian keramik lantai yang mesti dipotong, maka diukur terlebih dahulu. Apalagi bila ternyata tembok lamanya tidak siku, sehingga ada kemiringan beberapa sentimeter atau milimeter.
Langkah kesembilan
Memotong keramik
Hasil potongan keramik yang masih kasar
Potongan keramik yang sudah diperhalus
Potong keramik lantai sesuai dengan ukuran yang diperlukan menggunakan gurinda tangan atau lebih baik lagi dengan alat potong keramik dan sedikit air agar tidak terlalu berdebu. Usahakan pada saat memotong, tangan tidak bergetar/goyang sehingga sisi keramik tidak gumpil dan potongannya rapi. Setelah dipotong, ratakan kembali hasil potongan dengan menggunakan gurinda tangan tersebut dan amplas sedikit agar hasil potongannya tidak terlalu tajam dan melukai tangan.
Langkah kesepuluh
Keramik telah terpasang dan siap diberi nat
Tunggulah sampai lapisan semen dibawah keramik bener-benar kering dan mengeras, sehingga tidak berubah lagi posisinya. Sementara, jangan menginjak bagian ujung-ujungnya. Bila harus, injaklah pada bagian tengah keramik atau menggunakan papan/kayu sebagai pijakan. Setelah lantai terpasang semua maka bisa langsung diberikan nat yang warnanya sesuai dengan warna keramiknya. Bila tidak ada yang sesuai maka Anda bisa mencampur antara beberapa warna dan semen putih juga.
Jangan lupa membersihkan jarak antara keramik dengan paku atau kayu sebelum mulai mengaplikasikan nat, agar hasilnya maksimal. Jika ada gumpalan semen yang mengganjal di tempat tersebut, nat yang diaplikasikan akan terlalu tipis, sehingga dalam beberapa waktu nat akan gampang terkikis dan warna semen aslinya akan muncul.
Pada waktu memberikan nat, jangan dibiarkan sampai mengering di atas keramik. Ketika masih agak basah harus segera dilap/dibersihkan supaya tidak melekat di atas keramik dan menjadikan keramiknya terlihat jelek dan bernoda.
Demikianlah, dengan sepuluh langkah di atas, semoga renovasi Anda bisa memuaskan dan kamar mandi Anda terlihat baru kembali. Salam sukses selalu dari kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar